Lahir begini bukan berarti harus terus begini. Begini katanya adalah kurang sempurna, kalau sudah tahu ada yang lebih, kenapa tidak menjadi begitu? Permasalahan bukan pada kesempurnaan apa yang mau ditelan, mau dibaca dengan sepenuh hati. Tapi sama pentingnya, bagaimana semua yang begini menenangkan hati. Kenyamanan sepertinya masih tidak ada yang bisa gantikan. Toh begini ini dilakukan dengan kompromi hati dan logika, sehingga kemudian muncul ucapan dalam diri, siapa yang butuh perantara bila kita bisa ketemu langsung dengan yang dituju. Ah, entah...
Hanya karna aku tidak lebih rajin membaca, mempelajari, memperhatikan, menelusuri bait per bait, kalimat per kalimat hingga mengendap di benak, dengan satu arah penafsiran yang baku, lalu haruskah dibombardir dunia ini dengan semua yang beda dan benar katanya? Ingin jadi orang bijaksana hari ini. Tidak suka ya jangan dibaca. Tapi entah kenapa seperti ada yang mengganjal.
No comments:
Post a Comment